Berikut
beberapa literatur review dari berbagai sumber:
Jurnal 1
Survei Penerapan Strategi
Bertutur Youtuber Indonesia Nonselebritis
Oleh Nini Ibrahim
Tahun 2021
Para konten kreator Youtube
(Youtuber) sebagian besar memanfaatkan strategi bertutur basa-basi dengan
kesantunan positif. Hal tersebut dapat terlihat dari persentase yang
menunjukkan sebanyak 33% Youtuber menggunakan strategi tersebut. Selain itu,
strategi selanjutnya yang juga dominan muncul adalah strategi bertutur tanpa
basa-basi dengan persentase sebanyak 25% penggunaan, dan 24% strategi
samar-samar. Strategi bertutur yang jarang muncul adalah strategi dengan
basa-basi dengan kesantunan yang negatif sebanyak 16%, dan yang paling sedikit
muncul adalah strategi diam atau bertutur dalam hati sebanyak 2%.
Jurnal 2
Tren's Personal
Branding Youtuber Indonesia
Oleh Muhammad Insan
Romadhan
Tahun 2018
Dengan konsep
personal branding yang para youtuber bentuk youtuber Indonesia yang mampu
menyedot perhatian publik adalah dengan personal branding yang atraktif dan
humoris.
Jurnal 3
Personal
Branding Content Creator di Media Sosial Instagram
Oleh Debora
Lois, Diah Ayu Candraningrum
Tahun 2021
Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa personal branding yang dibentuk seseorang harus
diimbangi dengan usaha dan kerja keras yang terus-menerus secara konsisten.
Dengan kekonsistenan inilah yang dapat menjadikan seseorang dengan mudah dan
cepat dikenali khalayak. Sebuah kekonsistenan ini hanya bisa dilakukan saat
seseorang yakin dengan dirinya sendiri dan juga percaya bahwa akan ada orang di
luar sana yang senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan positif yang ditunjukkan
dengan berbagai cara.
Jurnal 4
Media Sosial
Youtube sebagai Sarana Membentuk Citra
Oleh Nur
Kholisoh, Dwi Esti Wahyuni
Tahun 2017
Citra diri
mempengaruhi persepsi dan tingkah laku di lingkungan masyarakat. Citra diri
dilihat dari status sosial, karakteristik kepribadian dan penampilan, termasuk
penampilan fisiknya. Personal brand dibangun dengan penyampaian pesan yang
jelas, loyalitas perilaku dalam berbbagai kondisi dan dilakukan secara
terusmenerus. Fungsi dan tujuan personal brand yaitu memperkenalkan dan
mempertajam citra diri seseorang, memudahkan orang lain untuk mengingat siapa
kita, memudahkan dalam menentukan pilihan pekerjaan dan berkarir secara focus
Jurnal 5
Youtube Sebagai Sumber Belajar Generasi Milenial
Oleh Erik Fahron Setiadi, Alia Azmi, Junaidi Indrawadi
Tahun 2019
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penerapan teknologi
informasi, yaitu faktor sosial, Affect (perasaan), Kompleksitas,
Kesesuaian Tugas, konsekuensi
jangka panjang, dan kondisi
Fasilitas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor penerapan
teknologi informasi sangat berkaitan dengan penggunaan YouTube sebagai sumber belajar.
Jurnal 6
EfektivitasContentCreatordalam Strategi Promosidi Era
Oleh Putu Karin Pradnya Laras ati, Kas hira Dwinda Kartika, Avivah Suci Rahayu, Putri Khairunis a, I Nyoman Larry Julianto
Tahun 2021
Salah satu faktor yang
mendasari keberhasilan pemasaran
melalui media sosial
adalah dengan menggunakan inf luencer marketingsecara definisi influencer marketingadalah sebuah
metode dengan
menunjuk orang atau
figur yang dianggap
memiliki pengaruh diantara
masyarakat yang dirasa dapat menjadi
sasaran promosi dari merek tersebut. Fenomena social media inf
luencer yang sedang marak
saat ini memberikan
pengaruh yang besar
terhadap pola konsumsi
masyarakat. Besarnya
konsumsi masyarakat akan
produk-produk yang
dipromosikan oleh influencermedia sosial sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini didukung dengan tingkat kepercayaan terhadap
media sosial. Kepercayaan
yang dibangun oleh social media
influencer dengan para pengikutnya tersebut menyebabkan
konsumsi akan suatu brand meningkat.
Jurnal 7
Dampak Menonton
Vlog terhadap Perilaku Viewers Remaja
Oleh Annisa
Tiara Larasati, S. Rouli Manalu
Tahun 2017
Kebanyakan
remaja pernah bergabung dengan sebuah fanclub dari seorang vlogger. Hal
tersebut menunjukkan bahwa para remaja tidak hanya sekedar mengagumi perilaku
dan penampilan dari seorang vlogger saja tetapi juga mendukung apapun yang
dilakukan oleh vlogger yang mereka sukai. Kebanyakan remaja juga menyatakan
bahwa mereka tidak hanya meng-subscribe channel Youtube milik vlogger favorit
mereka, namun juga mengikuti atau mem-follow akun media sosial lainnya seperti
instagram, twitter dan facebook. Para remaja juga menganggap diri mereka
sendiri sebagai seorang fans atau penggemar karena para vlogger dapat
memberikan inspirasi bagi mereka khususnya dalam hal make up dan destinasi
liburan. Serta banyak pembelajaran dan pengalaman hidup yang dapat ditiru oleh
remaja.
Jurnal 8
Adaptasi Kerja Content Creator Di Era Digital
Oleh Mega Mutia Maeskina, Dasrun Hidayat
Tahun 2022
Karakteristik - karakteristik dalam pembuatan konten meliputi kategori: konten, ciri khas, tema, hastag, caption, tampilan, talenta, dan kreativitas. Content creator sebagai budaya baru di era digital juga memiliki upayac - upaya dalam beradaptasi. Adapun upaya - upaya yang dilakukan oleh content creator meliputi: menuangkan ide - idenya, mengambil peluang dalam digital marketing, dan memiliki konten - konten yang positif. Content creator juga membangun hubungan secara virtual dengan audience melalui konten yang dibuat. Hubungan virtual dilakukan secara dua arah dengan membalas komentar, live streaming serta membalas pesan - pesan yang masuk di DM, dengan begitu audience akan memberikan dukungan kepada content creator melalui peningkatan views, like, comment, share dan pesan.
Rina Meidiana
202046500102
S4A
Komentar
Posting Komentar